Saya riding tidak mengejar target. Yang penting sampai dan menikmati perjalanannya.
-Hari Sanjaya, Peserta Rideventure Bali- 

Menyusuri Pulau Dewata tentu tak pernah lepas dari pemandangan yang mengagumkan, serta kultur yang tertanam kuat di masyarakat. Dan kali ini, Polygon mengajak masyarakat untuk explore Bali secara lebih seru dan menantang dengan Polygon Rideventure pada tanggal 21 Mei 2023 lalu. 

Polygon Rideventure adalah sebuah event riding urban yang mengeksplor hidden gem berbagai kota di Indonesia, pace riding-nya santai dengan jarak tidak terlalu jauh agar peserta bisa menikmati pemandangan indah menuju hidden gem ini. 

Tak hanya bersepeda, kami juga ingin mengenalkan hidden gem dari Indonesia. Mulai dari keindahan alam, nikmatnya kuliner, hingga kekayaan budaya.” 
-Naufal Hakim, Project Manager dari event Polygon Rideventure- 

Dengan jarak tempuh sejauh 51 kilometer dan total elevasi 430 meter, Polygon Rideventure kali ini mengajak urban enthusiast untuk menjelajah tempat-tempat historical yang dipadukan dengan kultur dan view khas Bali.

Meski urban, rutenya tetap menantang! 

Perjalanan dimulai dari Rodalink Denpasar, kami mengayuh sepeda ke arah selatan Pulau Dewata. Obrolan santai dan candaan dilakukan di sela riding. Hingga memasuki area Jimbaran, kami mulai senyap. Tetes keringat serta kayuhan yang lebih kuat membuat kami harus fokus menghadapi tanjakan panjang dengan rata-rata gradien 5% sejauh 1,8 kilometer menuju Garuda Wisnu Kencana. 

Sorak riang terdengar begitu kami akhirnya memasuki area Garuda Wisnu Kencana Cultural Park sebagai checkpoint pertama. Rasa lelah peserta setelah melewati tanjakan panjang, hilang seketika. Setelah beristirahat dan berfoto sejenak, kami melanjutkan perjalanan menuju checkpoint selanjutnya. 

Apakah perjalanan terasa lebih mudah? Tentu tidak! 

Kami kembali mengayuh melewati Garuda Wisnu Kencana Cultural Park dan tiba di sebuah jalan kecil dan berkerikil. Tentunya kami kembali disambut dengan tanjakan! Dengan jalan yang kecil, berkelok, dan gradien 5%, tanjakan jadi terasa semakin menantang.

Pro tips! 

  • Gunakan sepeda dengan minimum ban 26” dan lebar/knobby untuk kenyamanan riding di tanjakan serta jalanan berkerikil.
  • Meskipun urban, jangan lupa untuk tetap bawa air minum secukupnya agar tetap terhidrasi di tengah medan yang menanjak
  • Gunakan urban/hybrid e-bike jika kalian ingin experience yang berbeda dan tentunya lebih santai, seperti Kalosi Lanes dan Kalosi Miles.

Disambut dengan Ombak Pantai Timbis yang Tenang

Setelah berhasil melewati berbagai tanjakan, tibalah kami di checkpoint berikutnya, yaitu Pura Pangubengan. Di sini peserta kembali beristirahat sejenak dan foto bersama. 

Tak lama, perjalanan kembali dilanjutkan menuju destinasi utama: Pantai Timbis. Setelah 26 kilometer perjalanan, suara debur ombak dan angin laut mulai menyapa. Pemandangan pantai dengan tebing karang khas Ungasan di tepi jalan yang menjadi icon utama dari perjalanan menuju Pantai Timbis ini.

Lelah selama perjalanan terbayar lunas! 

Kami menghabiskan waktu berfoto bersama sekaligus dengan sepeda kesayangan. Tak sedikit pula yang memotret sepedanya di bawah tebing Pantai Timbis: Rekam jejak perjalanan mereka bersama sepeda. 

Sekembalinya dari Pantai Timbis, peserta diajak untuk berkeliling di pantai Pandawa dan harus menakulukkan tanjakan bergradien 18% sejauh 152 meter. Tanjakan tertinggi yang harus dilalui. Meski begitu, peserta tetap antusias karena pemandangan indah di sekitar mereka. 

“Pelan saja tidak apa, yang penting terus mengayuh.” 

-I Made Arimbawa, peserta Polygon Rideventure-

Melewati gang dan jembatan kecil: “Urban belum lengkap kalau belum blusukan!

Benar! Rute sudah dibuat sedemikian rupa agar esensi urban yang dicari orang-orang itu tetap terasa. Setelah menaklukkan banyak tantangan dan pemandangan indah, perjalanan kembali ke Denpasar sedikit berbelok ke Pemongan. Gang dengan tepian sungai serta menyusuri jembatan single track yang asyik menjadi icon urban tersendiri di Bali. 

Beberapa peserta melipir ke warung setempat sambil mengistirahatkan otot sejenak. Sambil menyeduh teh di pinggir sungai yang rasanya menjadi puluhan kali lebih nikmat setelah riding penuh tantangan sebelumnya.

Giving Back to Community: Bersama Komunitas Sepeda Polygon di Bali

Acara ini dipersembahkan untuk komunitas sepeda di Bali. Meski genre urban, kami membuka kesempatan untuk seluruh genre ikut serta dalam acara Rideventure kali ini. Tak hanya itu, bagi peserta yang tidak memiliki sepeda tetapi ingin sama-sama menikmati Bali dengan cara yang berbeda, kami juga menyediakan persewaan sepeda/bike rent yang bekerja sama dengan Rodalink. Info lengkap mengenai bike rent, bisa langsung kunjungi link berikut!

Terima kasih, Bali! Polygon Rideventure disambut antusias oleh komunitas-komunitas Polygon di Bali. Berbagai insight dan pengalaman baru terjalin, serta kehangatan komunitas yang terasa. Senang bisa gowes bersama kalian!

“Tak hanya pariwisata di Indonesia yang ingin kami eksplor, tetapi kami juga ingin bisa terus menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas Polygon di seluruh Indonesia. Dan Polygon Rideventure diharapkan bisa menjadi tempat bagi seluruh komunitas Polygon bertemu, berkumpul, dan seru-seruan bersama!” papar Naufal Hakim di akhir acara.

Nantikan Polygon Rideventure selanjutnya!

What you can read next