SORAKAN – Setelah beberapa bulan ini olahraga balap sepeda Indonesia tak terdengar suaranya di kancah Internasional, baru-baru ini sorakan kemenangan kembali terdengar di ajang kompetisi Road Bike bergengsi Tour of Sharjah di Uni Emirat Arab (1/2), Grand Prix Alanya di Turki (5/2), dan Tour of Antalya di Turki (13/2). International Road Bike Team, Terengganu Polygon Cycling Team yang menggunakan produk anak bangsa yaitu Polygon Helios, menyabet posisi pertama di Overall Team Classification di Sharjah Tour dengan total waktu 29 jam 48 menit dan 47 detik dan Tour of Antalya dengan total waktu 43 jam 10 menit 20 detik, serta posisi ke 3 pada Overall GC di Grand Prix Alanya.

Terengganu Polygon Cycling Team saat memenangkan Overall Team Classification di Tour of Sharjah (1/2)

Anatolii Budiak dari Terengganu Polygon Cycling Team menempati posisi ke-3 pada Overall GC di Grand Prix Alanya (5/2)

Terengganu Polygon Cycling Team saat memenangkan Best Overall Team Classification di Tour of Antalya, Turki (13/2)

Mungkin olahraga Road Bike sudah cukup familiar di telinga seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berolahraga. Berkenalan dengan tim road bike satu ini, Terengganu Polygon Cycling Team, merupakan tim yang telah terbentuk selama 10 tahun dengan gelar UCI Top Rank Asia Team dan anggota dari berbagai negara seperti Malaysia, Indonesia, Singapore, Ukraine, Mongolia, Algeria, Netherlands, dan Eritrea.

Dengan menggandeng International Team bergelar Top Rank Asia Team, perusahaan sepeda asal Indonesia yang sudah sangat dikenal dengan prestasinya di MTB – Polygon Bikes, berusaha untuk juga dapat membawa Indonesia berprestasi di kancah International dalam area balap sepeda Road Bike. “Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa bawa produk Indonesia ke level tertinggi lomba sepeda; bergerak dari puncak Asia ke puncak dunia,” ungkap Veronica Vivin, Brand Marketing Polygon Bikes Indonesia. Selain itu Polygon Bikes juga berharap melalui hal ini Polygon dapat menyalurkan api untuk masyarakat dapat hidup lebih sehat, semakin mengobarkan api olahraga sepeda, dan menjadi inspirasi untuk anak Indonesia semakin bangga dengan produk bangsanya.

Selain berkolaborasi dengan Terengganu Polygon Cycling Team, Polygon Bikes juga menggandeng Nusantara Pro Cycling Team untuk turut mengobarkan semangat balap sepeda di Indonesia.

Seperti apa Helios yang dipakai kedua tim ini?

Polygon The All New Helios yang membuat panas pecinta Road Bike.

Setelah meluncurkan produk yang sangat dinantikan ratusan orang – Strattos, September 2021 lalu, kini Polygon kembali memberikan jawaban atas penantian pecinta Road Bike melalui Helios. Kilas balik, Helios merupakan seri performance Road Bike dengan desain yang aerodinamis dan juga populer di masa lampau. Tak heran kedatangannya pun sangat dinanti-nantikan oleh pecinta Road Bike, apalagi di masa pandemi ini dan di kala sepeda Road Bike sedang naik daun. Bahkan kabarnya, saat peluncuran Helios di 2 minggu awal, produk ini harus re-stock untuk memenuhi permintaan yang begitu tinggi.

Zendy Renan sebagai Polygon Chief Engineer menjelaskan bagaimana keseriusan Polygon untuk juga menjawab berbagai penantian pecinta olahraga ini melalui berbagai pengembangan untuk Helios. Helios didesain untuk tampil optimal di tanjakan, asyik saat kecepatan tinggi, dan tentunya nyaman untuk long ride. “Hambatan dari setiap rider yang ingin melaju lebih cepat adalah udara. Sehingga kami melakukan tes, sebenarnya bagaimana sih caranya kami bisa mendapatkan aerodinamika yang bagus? Dan ternyata tetesan air hujan lah jawabannya,” jelas Zendy. Mengapa?

  • Aerodinamika yang optimal

Menurut riset yang dilakukan dengan computational fluid dynamics, ternyata bentuk yang mengutamakan ketipisan/ketajaman bukan bentuk yang sesuai untuk mendapatkan aerodinamika terbaik karena justru menimbulkan turbulence di belakang sepeda. Bentuk terbaik menurut riset sebetulnya adalah tetesan air yang dipotong – sehingga itulah bentuk tubing di frame Helios dan alhasil dapat menghemat 24% hambatan udara dibandingkan dengan frame standar.

  • Segalanya seimbang

Selain bentuk dari tubing sepeda Helios untuk aerodinamika yang baik, Polygon juga berupaya untuk mengoptimalkan power transfer dengan berbagai modifikasi termasuk membuat chainstay kanan jauh lebih tebal daripada chainstay kiri. Menyadari kenyamanan dan bobot sepeda yang penting bagi road cyclists, Polygon mengurangi ketebalan di tempat-tempat yang tidak diperlukan; semua dirancang seoptimal mungkin sesuai tujuannya.

  • Didesain untuk performa dan kenyamanan

Tim research and development Polygon menyadari bahwa banyak jalan yang tidak mulus, rute yang berlikuk-likuk, dan rider juga akan terpengaruh.

    • Sehingga desain headtube stiffness dari Polygon Helios yang moderate (tidak terlalu stiff dan sebaliknya) untuk dapat lebih lincah dan responsif, sambil tetap dapat meredam getaran dari medan/jalan.
    • Tire clearance yang mengakomodasi ban hingga 32mm sehingga rolling resistance ban lebih rendah untuk cornering yang baik dan handling yang mantap.
  • Bonus!

Hadir dengan 3 warna, frame Polygon Helios hadir lebih ringan, yaitu kurang lebih 878 grams unpainted; frame paling ringan dari seluruh road bike Polygon!

“Mungkin ketika dengar Polygon yang terlintas mayoritas adalah keren MTB-nya, dan memang betul kita cukup kuat di MTB, karena kami selama bertahun-tahun mendengarkan banyak feedback dari atlet dan cyclists. Sekarang kami melakukan hal yang sama; kami mendengarkan,” ucap Vivin dalam peluncuran Polygon Helios, Oktober 2021 lalu.

Penasaran? Kunjungi website kami di sini.

What you can read next