Ramadan adalah bulan suci yang dimulai ketika matahari telah tenggelam, di malam hari ketika bulan sabit pertama terlihat di langit.

Kembali tahun ini sebagian dari riders memasuki bulan Ramadan, bulan suci penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim merayakan bulan Ramadan ini dengan berpuasa selama satu bulan penuh dari menjelang subuh hingga terbenamnya matahari sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang harus dijalankan. Dan selama berpuasa ini, umat Muslim harus menahan lapar dan haus.  

Kita semua tahu jika bersepeda adalah salah satu kegiatan olahraga cardio yang baik bagi tubuh, tetapi apakah baik bagi kesehatan jika bersepeda ketika puasa? Bisakah tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa? 

Lebih berat, tetapi hasilnya lebih nikmat! 

Mungkin itu pernyataan yang tepat untuk bersepeda di bulan puasa, apalagi di tengah panasnya iklim yang sedang masa peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau seperti sekarang. Nyatanya dengan berpuasa, kita bisa lebih mensyukuri banyak hal sederhana, seperti merasakan makanan dan minuman yang nikmat, hingga diberi kesehatan. Termasuk juga setelah bersepeda di bulan puasa, rasanya lebih menantang dan puas karena berhasil mencapai achievement baru.

‘Fasted Training’: Riding di Bulan Puasa Memberi Banyak Manfaat

Bersepeda ketika puasa ternyata cukup populer di kalangan cyclist. Bukan hanya karena lebih menantang, tetapi juga karena manfaatnya yang baik bagi tubuh. Hal ini dikenal dengan istilah ‘fasted training’, yaitu rider bersepeda dengan keadaan perut kosong yang mana mendorong siklus tubuh untuk membakar lebih banyak lemak daripada karbohidrat. 

Tetapi penting untuk diperhatikan, ketika melakukan fasted training, rider harus menjaga intensitas riding agar tidak terlalu berat karena berkurangnya asupan energi. Lemak membutuhkan proses yang lebih lama untuk dipecah menjadi energi, sehingga ketika intensitas bersepeda terlalu berat, tubuh akan secara otomatis memecah karbohidrat sebagai energi utama. 

Hindari Dehidrasi, Lakukan Tips Ini untuk Strategi Riding 

Meskipun baik bagi tubuh untuk riding ketika puasa, tetapi penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Berkurangnya asupan cairan selama berpuasa membuat kalian mudah mengalami dehidrasi. Tetapi tenang, berikut ini Mimin bagikan strategi agar kalian bisa menjaga hidrasi bagi tubuh: 

  1. Mengatur waktu riding dan rute
    Strategi dari waktu riding adalah kunci utama dari bersepeda di bulan puasa ini. Waktu terbaik untuk bersepeda adalah pagi hari setelah sahur karena tubuh masih dalam kondisi prima, atau sore hari menjelang buka puasa di mana cairan tubuh bisa segera tergantikan. 
    Hindari bersepeda di tengah terik matahari karena akan mempercepat dehidrasi tubuh. Maka dari itu, pilih rute dengan jarak terdekat dan medan yang rindang.
     
  2. Menjaga intensitas riding, tidak terlalu berat dan jauh
    Untuk sementara, hindari medan extreme terlebih dahulu, seperti tanjakan terjal ataupun berbatu. Medan seperti ini mengonsumsi lebih banyak energi yang membuat kalian lebih mudah lapar dan haus di bulan puasa.
     
  3. Minum air mineral dan elektrolit ketika waktu buka puasa tiba
    Pastikan kalian minum cukup air mineral ketika waktu berbuka puasa tiba agar tubuh bisa terhidrasi kembali. Kalian juga bisa meminum cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama riding

Night Ride – Alternatif Bersepeda di Bulan Puasa

Ada banyak alternatif yang menyenangkan untuk bisa tetap aktif bersepeda ketika puasa. Salah satunya adalah night ride, yaitu bersepeda di malam hari setelah buka puasa atau menjelang sahur – untuk mengakhiri hari, atau mengawali hari di bulan suci ini.

Night ride juga cukup populer di kalangan pesepeda ketika bulan puasa menjelang. Rider bisa menikmati suasana yang berbeda dibanding riding di pagi atau sore hari.

Kesempatan untuk mengagumi keindahan malam, dengan bulan dan bintang di langit yang gelap. Salah satu berkah lain yang diciptakan untuk kita umat manusia.

Tips night ride yang aman, kalian bisa baca selengkapnya di sini!

What you can read next