Cinta adalah sebuah kebutuhan dasar yang diinginkan oleh setiap orang. Sebuah anugrah yang di berikan oleh tuhan kepada sepasang manusia untuk saling menyayangi, memiliki, dan memberi. Perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharga diri kita, saat ada seseorang yang begitu berharga rela melakukan apapun untukmu. Cinta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta memang hal yang patut di perjuangkan. Seperti kisah seorang pesepeda bernama Luthfi, yang menyusul pujaan hatinya di China untuk meminan sang kekasih menjadi pendamping hidup.Luthfi dan kekasihnya Lukluk telah menjalin kasih sejak 2015 namun karena Lukluk harus pergi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di China, cinta mereka terhalang jarak dan waktu. Untuk membuktikan cintanya pada Lukluk, Luthfi menyusul kekasihnya yang sedang mengenyam pendididkan di negeri tirai bambu dengan hanya bermodal sepeda dan berbekal biola, untuk membuktikan bahwa ia benar benar tulus dengan Lukluk dan ingin membawa hubungannya lebih serius. Ia berencana melamar Lukluk tepat saat di hari Lukluk wisuda.

 

Tidak memiliki cukup uang untuk bertemu dengan kekasih di luar negeri, Luthfi bersepeda berkeliling Indonesia mulI dari pulau Jawa, Sumatra, sampai Kalmantan untuk mengumpulkan uang dengan bermain biola. Ia bermain biola dari kota ke kota. Dari pinggir jalan hingga cafe atau restoran dengan target dana akan terkumpul setelah ia menginjak provinsi ke-33. Ia selalu yakin dan percaya apapun keterbatasannya untuk menyusul Lukluk, Tuhan akan memberikannya jalan jika ia bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Saat dana telah cukup untuk menginjakan kaki di luar negeri. Ia memulai petualangan antar negerinya dari singapura pada bulan maret. Ia bersepeda dari Singapura menuju negara negara Asia seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Nepal, dan India selama empat bulan lamanya. Selama perjalanan, beragam asam garam ia rasakan.

Berbulan bulan hidup di jalan, Luthfi mengalami dua kali insiden kecelakaan. Bahkan sempat ia dilarikan ke UGD. Tak pernah ada kata menyerah terlintas di pikirannya,ia tetap megayuh sepeda melanjutkan petualangannya. Saat malam tiba ia berhenti di mana saja untuk beristirahat di kuil hindu, kuil budha, mendirikan tenda di sawah atau kebun seseorang, masjid, sampai menginap di rumah teman. Luthfi berhenti di setiap kota kota besar untuk memainkan biolanya dan mengumpukan uang.

Panas terik dan hujan tidak menghentikan kayuh sepeda Luthfi. Berkali kali ban sepedanya bocor di perjalanan. Sampai pernah suatu saat, gear sepeda yang dikayuhnya patah. Namun karena ia tidak menemukan suku cadang sepeda di toko manapun, ia harus menyeret sepeda berkilo kilo meter jauhnya sampai menemukan tempat pandai besi yang bisa menduplikat bagian sepedanya yang rusak. Memperbaiki sepeda yang rusak cukup menyita banyak waktu. Luthfi tetap sabar merawat dan menjaga sepeda kesayangannya sebagai sahabat. Sepeda adalah satu satunya teman perjalanan panjang Luthfi menuju China. Tak hanya masalah sepeda yang ia hadapi, Luthfi juga sempat menerima kekerasan dari orang orang jahat di perjalanan. Di perkampungan India, Luthfi di hentikan oleh seorang pria mabuk. Pria itu mengancam nyawa Luthfi jika Ia tidak memberikan hartanya. Dengan terpaksa Luthfi memberikan seluruh uang tunai yang ia bawa. Ia tau bahwa keselamatannya jauh lebih berharga dari nyawanya, Lukluk menunggunya di china dengan kawatir.

Pasrah dengan keadaan, Ia meneruskan perjalanan dengan tegar. Lutfi berhenti di setiap ibukota salah satunya di nepal dan Thailand untuk memainkan biola dan mengumpulkan lagi modal perjalanannya yang telah di rampok. Malah semua ujian dalam perjalanan Luhfi menuju China ia anggap sebagai berkah, karena di balik semua itu Tuhan masih memberinya keselamatan agar bisa menceritakan seluruh kisah petualangannya kepada semua orang, terlebih Lukluk dan anak cucunya bersama calon istri kelak.

Saat ia berhasil melewati China sebelum 15 Juli, Lukluk menyambut Luthfi dengan perasaan lega melihatnya dalam keadaan utuh. Bangga dengan apa yang telah di laluinya untuk melihat Lukluk wisuda. Melihat bagaimana perjuangan Luthfi untuk menemuinya di China. Luthfi bertekuk lutut meminta kesediaan Lukluk untuk menikahinya tepat saat hari wisuda.

 Setelah semua perjuangan yang di lakukan Luthfi untuk sampai ke China. Lukluk dan Luthfi akan megucap janji suci pernikahan di akhir tahun 2018. Petualangan besar Luthfi akan selalu ia ingat sampai tua nanti, menjadi sejarah betapa tidak mudahnya Luthfi memperjuangkan Lukluk untuk menjadi masa depannya. Untuk menjadi teman sehidup semati.

 

Artikel ini ditulis oleh Afni ( ACTy Team Polygon)

ACTy merupakan komunitas yang terdiri dari 11 anak muda terpilih yang memiliki passion di dunia industri kreatif. Bersama Polygon, kami memiliki semangat dan energi yang sama untuk saling menginspirasi dan menghasilkan karya.

What you can read next