Yavento Ditra Pranata kembali membuktikan kualitas-nya sebagai atlet nasional dan bagian dari Polygon Factory Team, setelah sukses meraih podium ke lima pada kompetisi downhill terbesar dan bergengsi di Indonesia, Kejuaraan Nasional Indonesian Downhill 76 2016.

Merupakan kompetisi downhill tahunan yang tercatat dalam event resmi UCI (Union Cycliste Internationale) dan diikuti 320 atlet dari sejumlah daerah di Indonesia yang terbagi dalam 15 kelas.

Tahun ini, Kejuaraan Nasional 76 IndonesianDownhill 2016 seri pertama diadakan di trek Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu-Minggu (9-10 April) lalu. Dengan 15 kelas yang dikompetisikan, Man elite menjadi kelas paling bergengsi dalam kejuaraan ini. Pada seri pertama untuk kategori man elite, menggunakan Polygon Collosus DH9, Yavento Ditra Pranata yang merupakan pemenang kedua pada tahun lalu , meraih podium ke lima dengan catatan waktu 2 menit 17, 190 detik. “Kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga terjadi kesalahan prediksi dalam pemilihan ban yang digunakan, untuk seri selanjutnya akan lebih baik lagi” ujar Yavento Ditra Pranata.

Polygon Collosus DH9 sendiri merupakan model terbaru tahun 2016 untuk seri Downhill. Polygon Collosus DH9 terlahir dari project Ripple Coalition; yang melibatkan: tim design global Polygon asal German, Perancis, Amerika Utara, dan Asia serta hasil riset bersama atlit profesional Polygon. Collosus DH9 yang juga telah diuji pada setiap sirkuit UCI World Cup Downhill selama 2 musim terakhir, serta berhasil membawa Polygon UR Team meraih beberapa podium pada kompetisi downhill kelas dunia. Polygon Collosus DH9 sendiri dilengkapi dengan sistem suspensi terbaru dengan travel 203mm untuk peningkatan kualitas handling, kontrol sepeda dan responsifitas sepeda dalam menaklukan setiap rintangan, hantaman, dan lompatan besar.

Polygon Collosus DH9 tidak hanya sukses mengantarkan Yavento Ditra Pranata meraih podium, juga mengantarkan “The big boy” Kurt Sorge menjuarai Red Bull Rampage tahun 2015 lalu. Polygon Collosus DH9 sendiri memang didesain untuk “Downhill Winning Machine” yang telah teruji dan juga sudah menjuarai sirkuit UCI World Cup DH.

 

What you can read next