Kalau Anda suka tantangan penuh adrenalin dengan lompatan tinggi, trik ekstrem, dan aksi di atas sepeda, mungkin Anda bingung memilih antara sepeda BMX atau dirt jumper.
Kedua jenis sepeda ini punya keunggulan masing-masing dalam urusan trik dan gaya berkendara, namun terkadang batas antara keduanya bisa kabur, dan ini bisa menjadi tantangan untuk memilih sepeda yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas segalanya mulai dari dasar hingga tips memilih sepeda yang tepat!
Apa itu Sepeda BMX dan DJ?
Secara umum, sepeda BMX maupun DJ dirancang untuk aktivitas yang melibatkan trik-trik akrobatik serta lompatan ekstrem, baik di jalur tanah (off-road) maupun di area urban.
Sepeda-sepeda ini dibuat menggunakan bahan yang ringan namun sangat kuat, dirancang untuk menahan tekanan tinggi dan benturan keras selama penggunaannya.
Keunggulan ini membuat BMX dan DJ menjadi pilihan ideal bagi para rider yang gemar melakukan manuver berani di berbagai jenis medan.
Karakteristik Sepeda BMX & Dirt Jump
Sepeda BMX
Sepeda BMX adalah sepeda kecil yang dilengkapi dengan tabung berukuran 20 inci melintasi rangkanya. Meskipun ringan, sepeda BMX tetap kokoh dan tahan lama.
Perbedaannya dengan sepeda MTB atau road bike adalah jumlah komponen yang lebih sedikit, menjadikannya ringan dan ideal untuk balapan, trik, dan aksi berani.
BMX biasanya hanya dilengkapi satu gigi dan satu rem—minimalis tapi powerful. Sepeda ini umumnya dirancang untuk balapan motocross, atraksi, hingga trik-trik keren di skatepark.
Ukuran standar BMX (20 inci) cocok buat segala usia, tapi kalau Anda lebih tinggi, ada pilihan ukuran 22 atau 24 inci. Tapi ingat, anak-anak di bawah 7-8 tahun sebaiknya tidak menggunakan sepeda ini tanpa pengawasan.
Sebagai rekomendasi, salah satu model BMX yang bisa Anda coba adalah BMX Polygon Razzor, yang menawarkan performa tangguh dan ringan
Sepeda Dirt Jump
Sepeda dirt jumper (DJ) didesain untuk menghadapi tantangan gravitasi di lintasan kotor seperti tanah liat, pasir, atau gravel.
Sepeda ini lebih mengutamakan kekuatan rangka daripada bobot. Komponen sepeda dirt jumper juga harus tahan banting, karena sepeda ini akan sering menerima benturan keras saat melompat. Bahan karbon jarang digunakan, karena tidak cukup kuat menahan benturan-benturan ini.
Desain sepeda DJ biasanya pendek dan lebar di bagian kokpit, dengan lebar setang berkisar 740 hingga 780mm. Lebar setang ini sangat personal, terutama bagi rider yang sering melakukan trik-trik seperti tail whips dan barspins.
Sepeda dirt jumper adalah satu-satunya sepeda gunung modern yang masih menggunakan roda berukuran 26 inci, memungkinkan sepeda ini bermanuver dengan lebih mudah dan responsif.
Ban sepeda DJ biasanya halus dengan alur dangkal, ideal untuk melaju cepat di medan halus atau skatepark beton. Ban ini sering dipompa dengan tekanan tinggi untuk memastikan stabilitas saat meluncur di medan keras.
Kalau Anda baru dalam dunia dirt jumping, kualitas sepeda yang handal adalah kunci untuk menghindari kejadian tak terduga. Sepeda Polygon Trid & Trid ZZ adalah pilihan yang menarik, dengan reputasi yang teruji dan kemampuan untuk menanggung tantangan apapun yang Anda hadapi di trek.
Perbedaan Antara Sepeda BMX dan Dirt Jump (DJ)
Sepeda Dirt Jump (DJ) dirancang khusus untuk melompat di medan kotor seperti tanah liat, pasir, atau gravel. Sepeda ini memiliki rangka yang sangat kuat, roda yang lebih kecil, serta ban yang lebar untuk memberikan stabilitas saat melakukan lompatan.
Desainnya yang agresif memungkinkan manuver yang lancar di udara dan pendaratan yang stabil, menjadikannya ideal untuk aksi lompatan besar di jalur yang menantang.
Sebaliknya, sepeda BMX lebih serbaguna dan sering digunakan untuk melakukan trik di area perkotaan, skatepark, atau lintasan BMX.
Sepeda BMX memiliki rangka yang kokoh namun ringan, roda yang kecil, serta ban yang lebih tipis, yang memberikan manuver yang lebih presisi.
BMX hadir dalam beberapa varian seperti freestyle, race, dan flatland, yang masing-masing dirancang untuk gaya berkendara yang berbeda.
Meskipun sepeda BMX bisa digunakan di medan kotor, lompatan yang dihasilkan biasanya tidak setinggi jika menggunakan sepeda dirt jumper.
Hal ini karena desain geometri sepeda DJ yang memungkinkan kecepatan lebih tinggi dan pendaratan yang lebih baik, sehingga lebih cocok untuk pengendara yang suka melompat tinggi dan melakukan trik di udara. Namun, jika Anda lebih suka balapan cepat di lintasan penuh rintangan, sepeda BMX lebih tepat.
Perlu diingat bahwa tidak semua medan kotor cocok untuk sepeda BMX, terutama lompatan besar. Sepeda BMX mungkin sulit mencapai ketinggian yang cukup untuk lompatan jauh.
Jadi, jika tujuanmu adalah mengeksplorasi lompatan tanah yang serius, sepeda dirt jumper adalah pilihan yang lebih tepat.
Ketika memilih antara sepeda BMX dan dirt jumper, penting untuk mempertimbangkan gaya berkendara yang akan Anda lakukan.
Sepeda BMX ideal untuk balapan dan trik di lintasan dengan handlebar pendek yang memudahkan kontrol cepat, sedangkan sepeda DJ lebih cocok untuk lompatan tinggi dan aksi udara dengan handlebar yang lebih tinggi untuk stabilitas lebih baik saat di udara.
Pemilihan sepeda bergantung pada preferensi dan aktivitas yang ingin Anda lakukan.
Quick Tips Memilih Sepeda BMX dan DJ
- Pertimbangkan Medan: Apakah Anda lebih sering melompat di trek kotor atau lebih suka melakukan trik di area perkotaan?
- Ukuran Rangka: Sesuaikan ukuran rangka sepeda dengan tinggi badan dan preferensi berkendara Anda.
- Kualitas Komponen: Pastikan suspensi, rem, dan gigi sepeda berfungsi optimal.
- Baca Review: Telusuri ulasan pengguna untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Mulai Petualangan BMX/DJ Bersama Polygon
Dengan teknologi terbaru dan material yang berkualitas, sepeda Polygon menawarkan stabilitas, kekuatan, dan kenyamanan yang luar biasa.
Jadi, kalau Anda menyukai tantangan BMX atau aksi Dirt Jump, Polygon siap menemani setiap petualanganmu dengan performa yang tak tertandingi!
