Acara Bikepackers Polygon Yang Meriah

Opening Seremonial Penuh Budaya 

“Bagaimana jika kita menghadirkan tantangan baru, yang lebih sulit, tetapi lebih menyenangkan, pada jamborenya Bikepackers tahun ini? Ini akan menjadi event gravel adventure paling unik di Indonesia!” – Nurul Ilmi, Project Manager Bikepackers Escape

Kulon Progo, Yogyakarta – 27-28 September 2025 menjadi pengalaman seru yang tak mungkin bisa dilupakan oleh 250 peserta Bikepackers Escape. Panasnya tanah Tinalah tidak menyurutkan riuh sorakan penonton yang saling beradu saat opening ceremonial.  

Tarian tradisional Kulon Progo yang dimainkan penuh semangat oleh 5 anak usia 8-12 tahun. Senyum merekah dari penonton melihat semangat mereka, mampu memadamkan hawa panas sementara. 

Opening Bikepackers Escape 2025 Dengan Tarian Tradisional

Lokasi dan Konsep Bikepackers 

Desa Wisata Tinalah dipilih sebagai venue utama dari gelaran event ini. Dengan lanskap perbukitan dan sawah khas Kulon Progo, Yogyakarta, tempat ini menjadi lokasi yang sempurna untuk membawa para petualang menelusuri kekayaan Indonesia lebih jauh. 

Bikepackers adalah konsep usungan Polygon yang mempertemukan aktivitas bersepeda (bike) dan backpacking dalam satu gelaran acara. Peserta diajak untuk berkemah satu malam sekaligus menikmati serunya orienteering dengan bersepeda. 

Memulai Perjalanan Bersepeda Bikepackers Escape

Apa yang Membuat Bikepackers Escape Unik? 

Lantas, apa yang membuat Bikepackers Escape ini unik? Di luar konsep bersepeda sekaligus berkemah, Bikepackers kali ini mengundang guest star yang lebih banyak dengan rangkaian acara yang lebih meriah, dan tantangan yang susah untuk ditaklukkan. 

Tema Escape dan Filosofinya 

Mengusung tema Bikepackers Escape, Nurul Ilmi, project manager Bikepackers yang juga merupakan brand activation dari Polygon Bikes menjelaskan makna dari escape adalah sebuah pelarian. 

“Escape berarti sebuah pelarian yang bagi para pesepeda dan petualang ini adalah waktu mereka untuk bisa keluar dari rutinitas yang padat. Sekaligus pelarian bagi kami untuk keluar dari rangkaian Bikepackers yang biasa kami lakukan sebelumnya, dengan membawa sesuatu yang baru dan berbeda pengalamannya.” -Nurul Ilmi, Project Manager Bikepackers Escape-

Dua Kategori: Individual Adventurer & Family Explorer 

Hal lain yang berbeda dan unik dari Bikepackers Escape adalah ada dua kategori yang bisa dipilih oleh peserta, yaitu Individual Adventurer dan Family Explorer, yang berarti peserta diberikan kebebasan apakah ingin menjelajah secara individu bersama komunitas, atau menjelajah keseruan berpetualang dalam keluarga yang tentunya menyuguhkan petualangan berbeda namun tetap menantang. 


Individual Adventurer yang Menantang Zona Nyaman: Peserta Harus Mencari Rute Orienteering-nya Sendiri! 

Peserta Menyebrangi Sungai Dengan Mengangkat Sepedanya

“Air!” Peserta berteriak begitu mengetahui ia harus mengangkat sepedanya dari sungai yang membentang di hadapannya. 

Kental dengan rutenya yang menantang dan orienteering-nya yang tanpa ampun, seluruh peserta ditantang untuk bisa keluar dari zona nyaman mereka dengan tantangan yang membawa ciri khas alam maupun budaya di dalamnya. Seperti pemecahan sandi salah satunya yang bekerja sama dengan museum Sandi. 

Bekerja sama dengan 5500 by Rute Syahdu, mereka harus menentukan sendiri jalur menuju tujuh checkpoint yang telah ditentukan. Menaklukkan tujuh checkpoint, 35 kilometer, dan elevasi 650 meter.   

Perjuangan Peserta Membawa Sepeda Ke Atas Bukit
Mengangkat Sepeda Ke Atas Bukit
Istirahat Sejenak Disela-Sela Bikepackers Escape
Peserta Bikepackers Escape Yang Tetap Semangat Meskipun Lelah

“Tantangannya adalah bagaimana peserta tidak nyasar dengan rute yang dibuatnya sendiri,” jelas Yoan Narotama, pendiri acara 5500 sambil tertawa. 

“Yang paling asyik adalah makan semangka di tengah sawah,” ucap Gaffar Aiman.


Family Explorer Menghadirkan Kid’s Adventure Passport: Misi Seru yang Harus Diselesaikan Orang Tua dan Anak 

Family Explorer &Amp; Misi Anak Bersama Sepeda

Family Explorer dengan keseruannya yang harus menyelesaikan misi demi misi untuk mengumpulkan stempel pada Kid’s Adventure Passport yang telah disediakan. Dari aktivitas kreatif seperti mewarnai sepeda anak, hingga tantangan fisik yang seru seperti bersepeda melewati rintangan, setiap pos permainan membawa keceriaan tersendiri. 

Anak-anak juga diajak mengenal budaya lokal melalui permainan tradisional seperti gasing, dakon, hingga egrang—permainan yang sederhana namun sarat makna, mengingatkan bahwa keseruan tidak harus selalu datang dari teknologi modern. 

Anak-Anak Diajak Melakukan Kegiatan Menggambar
Anak-Anak Diajak Bermain Dengan Permainan Tradisional

Dari setiap misinya, orang tua diajak untuk menyelami setiap detik yang berlalu bersama anak agar bisa meningkatkan quality time dan kekompakan dalam keluarga. Gelak tawa anak-anak seperti menjadi energi bagi orang tua maupun setiap peserta yang ada di Desa Wisata Tinalah.  

Ini menjadi bukti bahwa Bikepackers Escape adalah wadah yang mampu menyatukan petualangan dan keluarga dalam satu pengalaman yang hangat dan tak terlupakan. 


Mencicipi Petualangan Ditemani Guest Star: Agam Rinjani, Arsal Bahtiar, Misbahuddin, Teuku Islahuddin (Udin) 

Malam hari tiba, tiga bintang utama dihadirkan pada sesi talkshow agar peserta bisa mengenal idola mereka lebih jauh. Arsal Bahtiar dan Teuku Islahuddin mengawali talkshow dengan tema Menjelajah Indonesia, Menemukan Diri Sendiri

Guest Star Bikepackers Escape 2025

Arsal dengan pengalaman overland – traveling dengan mobil Panther Silver bernama Jarot miliknya – mengelilingi Indonesia sekaligus menjadi content creator dengan gaya khas storytelling-nya untuk menceritakan setiap senti budaya dan keindahan alam pulau-pulau yang dilaluinya. 

Teuku Islahuddin – akrab disapa Udin, adalah seorang pesepeda asal Yogyakarta yang jatuh cinta pada petualangan gowes jarak jauh. Telah lulus Bentang Jawa 2024, Everesting Challenge elevation gain 8.848 meter, hingga 5500 Chapter Bandung 2025. 

Talkshow dilanjutkan dengan Agam Rinjani yang membahas Jatuh Cinta Pada Pendakian dan Gunung Rinjani. Pendaki yang akrab disapa Agam mungkin sudah tak asing setelah sempat viral karena mengevakuasi turis asal Brazil lalu. 

Petualangan Dengan Sepeda Gravel Di Bikepackers Escape 2025

Tetapi berbeda dengan cerita pada podcast yang biasa dihadirinya, Agam kali ini menceritakan pengalamannya mendaki dan jatuh cinta pada Rinjani. Ia memulai petualangan mendakinya sejak usia sembilan tahun dan langsung jatuh cinta. Ia akhirnya memilih menjadi guide dan tim relawan di Rinjani karena ia merasa semua keindahan gunung di Indonesia dapat ia temukan di Rinjani. 

Sedangkan Misbahuddin atau akrab disapa Misbah, telah menyapa penggemarnya lebih dulu pada coaching clinic pursuiking dan dan simpul pada siang hari. Ia bercerita panjang mengenai pentingnya mempelajari dasar-dasar simpul sebagai teknik bertahan hidup. 


Cerita-Cerita Petualangan yang Menginspirasi: Budaya dan Alam yang Harus Terus Dijaga 

“Saya ingin mengenal Indonesia lebih jauh. Dengan banyak budaya dan alam, ingin mendorong anak muda dengan kegiatan positif. Ternyata Indonesia itu orangnya ramah. Perjalanan pertamaku Overland berkesan, yang awalnya cuma mau sekali seumur hidup, akhirnya berlanjut hingga ke Sumatera dan Sulawesi.” -Arsal Bahtiar, Overland Content Creator-

Sepakat dengan Arsal, Udin juga memaparkan alasannya ikut Bentang Jawa adalah untuk mengenal pulau Jawa dari ujung ke ujung lain. 

Indonesia terkenal dengan budaya yang begitu kaya dengan 1.941 Warisan Budaya Takbenda dengan total 8.065 karya budaya, membuat setiap daerah di Indonesia memiliki khas-nya masing-masing. Mulai dari adat-istiadat, kuliner, karya seni, rumah adat, hingga rumah adat. 

Menjelajahi Indonesia menjadi cara mereka untuk semakin kenal dengan Indonesia sekaligus lebih mengenal diri sendiri. 

“Selama Bentang Jawa, saya merindukan keramaian. Karena di Bentang Jawa harus sendirian, nggak boleh di support. Jadi keramaian yang selama ini terlewat begitu saja, tiba-tiba menjadi sesuatu yang dirindukan.”-Teuku Islahuddin, Penggiat Sepeda Jarak Jauh-


Menutup Petualangan dengan Pesan untuk Alam dan Sesama 

Anak-Anak Diajak Untuk Berinteraksi Dengan Alam

Acara ditutup dengan penanaman pohon serta membersihkan sampah. Sebuah tradisi dari Bikepackers yang selalu dijaga. Karena apa yang diambil dari alam, harus kembali lagi ke alam. 

Komunitas yang hangat, peserta yang antusias, alam yang menyambut baik, serta senyuman warga setempat. Sebuah perpaduan yang apik dan berhasil mengukir senyum Warga Bikepackers – sebutan bagi komunitas Bikepackers yang sudah dibangun sejak tahun 2021 ini. 

Wajah-Wajah Peserta Bikepackers Escape 2025 Yang Penuh Kegembiraan

Sejalan dengan visi yang dibangun sejak pertama kali acara Bikepackers ini didirikan, yaitu menjadi jawaban bagi penggiat petualang yang jenuh atas rutinitas pasca masa pembatasan sosial COVID 19. Bikepackers terus dikembangkan untuk bisa menjawab tantangan masyarakat yang mudah jenuh pada pola kegiatan yang selalu sama. 

“Acara ini bukan hanya soal bersepeda, tapi tentang bagaimana kita sebagai manusia bisa menjalin hubungan baru—dengan sesama peserta, budaya, komunitas lokal, dan tentu saja alam. Pada akhirnya, kami ingin mengingatkan bahwa manusia tidak pernah hidup sendiri; kita adalah bagian dari kelompok besar yang saling peduli dan saling menjaga.” -Alda Miranda, Brand Marketing Polygon Bikes– 

Terima kasih kepada seluruh pihak yang setia selalu mendukung Bikepackers Escape 2025 yang awalnya hanya berupa ide, hingga akhirnya terwujud sampai sekarang. 

Kepada pihak venue Desa Wisata Tinalah 
Kepada pihak sponsor:  EcoFlow, Ticket to the Moon, Eiger, Rodalink, Camelbak, Altalist, Topeak, Thule, BAIC, Kaija, Bobobox, Cleo, Agho. 
Kepada pihak organisasi yang mendukung aktivitas: 5500 by Rute Syahdu, Moana, Museum Sandi, Pawon Kebon Tamantirto, Cerita Jogjakarta. 
Kepada komunitas: Jogjakarta Graveleur, GX-ID, Strattos Cycling Club, Leaf Roof, Chapter Jogjateng, Eigerian, Mosphit.cc, liarcc, Krosspit, PPCC, Graveler Merapi. 
Kepada outlet/dealer resmi Polygon: Rodalink Jogja Barat, Rodalink Bandung Otista, Rodalink Denpasar, Rodalink Bogor, Pitshop Wonogiri, Rodalink Jogja, Adimitra, Esa Jaya, Orion, Star Bike, Trijaya, Nurhayati, dan Pedro. 

Baca juga: 

What you can read next