KUALA LUMPUR, MEI 2024 – Atlet Polygon kembali mengukir prestasi! Setelah kemarin berhasil unggul pada kejuaraan di Eropa, Sayu Bella Sukma Dewi – Srikandi asal Indonesia, kembali berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia pada kejuaraan Asian Mountain Bike Championships 2024 di Taman Cabaran Putrajaya, Malaysia (7-13/5). Sayu Bella menyabet 2 medali perak individu. Medali perak pertama ia dapatkan melalui disiplin Cross Country Olympic (XCO) setelah berhasil mengalahkan Phi Kun Pan atlet Cross-Country (XC) asal Malaysia, dan mendekati pencapaian Wang Ting yang merupakan unggulan atlet XC dari Cina (10/5). Medali perak kedua disabetnya pada disiplin Cross Country Eliminator (XCE) dengan mengungguli Nur Fitrah Shaari asal Malaysia, dan mendekati atlet asal Cina, Yuanpan Gao (12/5).


Sayu Bella dan tim nasional Indonesia mendapat medali perak pada Cross Country Relay (XCR). Sumber: Indonesia Cycling Federation.

Tak hanya pada cabang individu, kabar baik ini juga disampaikan oleh tim nasional XC Indonesia yang berhasil mengamankan podium dua pada kategori Cross Country Relay (XCR) (8/5), Sayu Bella bersama rekan timnya Dela Anjar Wulan, Elvia Tri Wulandari, Zaenal Fanani, Feri Yudoyono, Renoza Pratama, dan Bagus Eksabana Badali.

Nama Sayu Bella sudah tak asing dan disegani di berbagai kejuaraan Asia hingga dunia. Dengan kerja keras atlet yang akrab disapa Sayu, setelah SEA Games 2023 yang berhasil memecah kebuntuan emas XC-MTB selama 10 tahun terakhir dengan membawa emas pertama di tahun 2024 melalui Thailand Mountain Bike Cup pada Januari ini. Masih fokus menyabet bersih podium, Sayu juga telah berhasil mengamankan medali perak pada kejuaraan di Ispaster, Eropa (21/4) dan perunggu pada Caparrosso (14/4).


Sumber: Instagram @sayuuubella_

Ditambah dengan kejuaraan kali ini, total sudah menjadi empat kali sudah Sayu tak tersingkir dari podium kejuaraan dunia. Prestasi Srikandi asal Indonesia ini memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. Bukti nyata bahwa Indonesia mampu bangkit dan bersaing di kancah internasional.

Tak hanya memukau Indonesia sendiri, keberhasilan Sayu selama dua tahun terakhir berhasil membawanya pada salah satu tim balap sepeda XC profesional, Asia Union TCS Racing Team, yang berbasis di Jepang. Dan yang membuat semakin memukau adalah selama dua tahun keberhasilannya berkiprah di kancah internasional, atlet berperawakan mungil ini ternyata menggunakan sepeda asli Indonesia, yaitu Polygon.

Polygon Syncline C, Rahasia Senjata Sayu Bella dalam Meraih Kemenangan


Polygon Syncline C edisi merah-putih Sayu Bella. Sumber: Polygon.

Kilas balik, Sayu sudah menggunakan Polygon dan mengenal baik sepeda tersebut sejak tahun 2022. “Saya ingat betul waktu itu salah satu rekan sekaligus MTB enthusiast kami, Alvin Putra, pasca bersepeda dengan Sayu langsung merasa bahwa dia adalah sosok yang bisa maju dengan bekal skill serta mentalitas yang dia miliki. Dan Alvin benar, lihat perempuan petite ini sekarang di mana,” papar Veronica Vivin, Brand Marketing Polygon Bikes, sambil berbangga.

Berawal dari memakai Polygon Syncline C5 tahun 2022 berwarna merah dan tiba-tiba membuat kami semua ternganga dengan penampilannya di 2022 Asian Mountain Bike Championship, Suncheon, Korea Selatan dan membawa pulang medali silver. Hingga saat ini, Sayu menggunakan sepeda Polygon Syncline C seri tertinggi dengan edisi khusus merah-putih yang telah ia gunakan sejak SEA Games tahun lalu. Atlet muda asal Bali itu pun tak henti-hentinya bersyukur, “Saya berterimakasih buat team semua sudah berjuang dengan maksimal, dan terima kasih atas semua doa. Saya berharap kita semua bisa selalu kompak,” ucap Sayu.

Mengetahui perbedaan XCO, XCR, dan XCE?

Cross-country atau XC adalah kategori olahraga MTB dengan medan off road yang menggabungkan medan tanjakan, turunan, hingga medan teknikal. Beragamnya range medan ini membuat XC membutuhkan skill all-round dari MTB, karena rider harus mampu mengontrol sepeda dan endurance ketika melalui berbagai medan teknikal, sekaligus mempertahankan speed.

Terdapat beberapa kategori atau nomor balap cross country yang umum diperlombakan. Dan pada Asian Mountain Bike Championships saat ini, ada tiga nomor cross country yang menjadi perebutan medali:

  1. Cross-country Olympics (XCO)
    Dalam ajang balap Cross Country Olympics atau biasa disebut XCO peserta harus menyelesaikan beberapa putaran (lap) dan menyentuh garis finish di track XC. XCO dimulai secara bersamaan di garis start, dan pemain tercepat yang mencapai garis finish akan menjadi pemenangnya.
  2. Cross-country Team Relay (XCR)
    XCR adalah jenis balap Cross-Country yang bertanding secara estafet. Pemain pertama riding secepat mungkin menuju pemain kedua, begitu pun pemain kedua menuju pemain ketiga. XCO membutuhkan kerja sama tim yang baik untuk bisa menyelesaikan dan menciptakan jarak (gap) dari tim lawan. Satu tim terdiri dari minimum 2 dan maksimum 6 pembalap untuk berpartisipasi.
  3. Cross-country Eliminator (XCE)
    Dalam XCE, rider beradu kecepatan secara bersamaan dalam satu grup dengan jarak 500-1.000 meter. Rider terbagi atas 4 hingga 6 pemain dan dilepaskan secara bersamaan di garis start. Dua rider tercepat menyentuh garis finish akan masuk ke babak berikutnya, sementara dua rider lainnya akan tereliminasi.

Atlet lain yang juga berkompetisi menggunakan sepeda Polygon pada Asian Mountain Bike Championships 2024 adalah Nilna Murni. Nilna turun menggunakan Polygon Collosus N9 dan berhasil mendapat podium empat di kategori downhill. Sepeda Polygon Collosus N9 juga merupakan sepeda enduro race-performance seri tertinggi dari Polygon Bikes saat ini.

Dua kolaborasi luar biasa antara skill dari atlet serta kualitas dari produk asli Indonesia. Harapannya juga bisa membuat anak-anak Indonesia sendiri bangga sama seperti dengan olahraga lain. “Bukti nyata dari kolaborasi antara atlet dengan karya anak bangsa sangat mampu untuk bersaing di kejuaraan dunia dan bisa menginspirasi anak muda untuk juga turut berprestasi,” tutup Vivin dalam keterangan tertulisnya.

What you can read next